Pindah Alamat Website

Untuk ikhwan-ikhwan, Alhamdulillah web ini telah memiliki alamat baru di http://www.abufairuz.com. Bagi ikhwan yang ingin mendapatkan artikel terbaru silakan merujuk ke link web di atas.

Alangkah mahalnya iffah(kesucian diri) itu

Alangkah mahalnya iffah(kesucian diri) itumahalnya harga sebuah kesucian

Al-Mubarrid menyebutkan  dari Abu Kamil  dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amru an-Nakh’iy berkata: “terdapat seorang pemuda yang sangat tanpan rupawan di negeri Kufah, terkenal dengan ketaatannya dalam ibadah. Suatu ketika dia singgah di salah satu tempat yang bernama Nakh’iy. Maka tanpa disengaja dia melihat seorang dara dari anak dusun tersebut yang cantik jelita membuat dirinya kehilangan akal dan terpesona padanya. Bagai gayung bersambut sang darapun memiliki perasaan yang sama. Singkat cerita sang pemuda mengirim utusan kepada orang tua gadis itu untuk melamarnya,namun…sayang  seribu sayang sang gadis telah dipertunangkan dengan salah seorang anak pamannya. Baca pos ini lebih lanjut

Mengikuti imam yang qunut subuh, dan hukum sujud sahwi meninggalkannya

Mengikuti imam yang qunut subuh, dan hukum sujud sahwi meninggalkannya

 

Soal: Apa hukum membaca doa qunut subuh, apakah meninggalkannya wajib diganti dengan sujud sahwi? Jika sujud sahwi tidak dikerjakan apakah sholatnya dianggap sah?
Jawab:qunut subuh tidak disyariatkan dilakukan terus menerus, bahkan perbuatan ini tidak disyariatkan,minimal hukumnya makruh, bahkan dari tinjauan nash-nash secara zahir menunjukkan perbuatan itu adalah bid’ah.

Telah terdapat keterangan yang sah dari Saad bin Thariq al-Asyja’iy dari bapaknya bahwa dia pernah bertanya kepada ayahnya:”Wahai ayah..sesungguhnya engkau pernah sholat dibelakang Rasulullah dibelakang Abu Bakar dan Umar serta Utsman dan Ali, apakah mereka melakukan qunut ketika subuh? Maka ayahnya menjawab: Wahai anakku itu adalah perbuatan yang diada-adakan.HR. Tirmizi, Nasa’I dan Ibnu Majah dengan sanad yang baik. Baca pos ini lebih lanjut

Benarkah ada orang yang kesurupan?

Benarkah ada orang yang kesurupan?

Alvin – Abu Aryan. : Assalamualaikum ustad. Bagaimana hukumnya rukiah pengusiran iblis dan syaitan?… Apakah emang benar ada iblis dan syaitan yg merasuki diri kita?…dan bisa diusir secara permanen?…, ataukah syaitan yg dari diri kita sendiri?…apakah emang benar ada orang kerasukan syaitan?
** Sep 22 Kam 12:25 **
Abu Fairuz: Ya benar,orang dapat kerasukan syetan menurut paham Ahlus Sunnah waljamaah,Allah mengumpakan dlm Alquran tentang orang-orang yang makan riba sebagaimana orang-orang kesurupan. Baca pos ini lebih lanjut

Jadilah perintis kebaikan

Keutamaan menjadi perintis kebaikan

Dari Jarir bin Abdillah—semoga Allah meridhoinya—berkata:” Datang serombongan orang dari dusun menemui Rasulullah s maka Beliau melihat kondisi mereka yang memperihatinkan, ditimpa kemiskinan. Maka Beliau menganjurkan agar manusia bersedekah, namun mereka terlihat tidak menanggapi Beliau sehingga terlihat (kegelisahan) pada wajah Nabi s ,hingga datanglah seorang lelaki dari golongan Ansar membawa satu kantong  uang perak, yang kemudian di ikuti yang lainnya sehingga terlihat kegembiraan di wajah Nabi s , setelah itu barulah beliau bersabda:”

Baca pos ini lebih lanjut

Betapa sulitnya ikhlas dalam menimba ilmu

ilmu adalah lautan tak bertepi

mari menyelami lautan ilmu

Semoga Allah senantiasa merahmati salafus sholeh dengan kejujuran dan kerendahan hati mereka. Mereka senantiasa khawatir jika apa yang mereka perbuat dalam menimba ilmu dan menyampaikannya,ternyata bukan untuk Allah semata. Betapa khawatirnya mereka ditimpa nifaq amali (kemunafikan dalam berbuat), yang zahirnya terlihat mulia dan indah, dipuji dan disanjung manusia, dijadikan panutan dan rujukan, tetapi hakikatnya busuk dan hina karena ternyata bukan untuk Allah. Baca pos ini lebih lanjut

Betapa berharganya waktu

Berkata Ibnu Mas’ud semoga Allah meridhoinya:”Aku tidak pernah menyesali sesuatu sebagaimana aku menyesali terbenamnya matahari sebagai pertanda berkurangnya ajalku,sementara amalku tidak bertambah.
Berkata Abu Bakar bin Iyash:”jikalah seseorang kehilangan dirhamnya, maka sepanjang hari dia akan menyesalinya dan berkata:”Inna lillahi aku telah kehilangan uang, sementara harinya yang berlalu tampa makna tidak pernah dia sesali, dan tidak pernah mengatakan:”Telah berlalu hariku tampa amal”.

Berkata Abu Ad-Darda’:”Wahai Anak Adam sesungguhnya dirimu adalah bilangan hari-hari,jika berlalu satu hari maka berkurang dan berlalu pula sebagian darimu.Wahai anak Adam sesungguhnya engkau terus-menerus menghabiskan jatah umurmu sejak engkau dilahirkan oleh ibumu. Apakah layak bergembira orang yang usianya menggiringnya kepada ajal, dan hidupnya yang akan berakhir dengan kematian?”

Apakah layak bergembira dengan dunia yang harinya berlalu menghabiskan bulan dan bulan berjalan mengerogoti tahun, dan tahunpun berlalu memakan umurnya….bagaimana bergembira orang yang umurnya menggiringnya ada kematian.
Berkata Alhasan Albashri:”Aku pernah menemukan suatu kaum yang begitu kikir dan perhitungan terhadap umur mereka daripada kikir dan berhitungnya mereka terhadap dirham yang mereka miliki”.

Berkata Bakr Alkazni:”Tidaklah berlalu satu haripun yang Allah keluarkan untuk penduduk dunia kecuali dia(hari) akan menyeru: ‘Wahai anak Adam, manfaatkan aku…boleh jadi tidak ada lagi siang bagimu setelah hari ini…tidak pula berlalu malam kecuali akan menyeru : “Wahai anak Adam manfaatkan aku…boleh jadi engkau tidak menemuiku lagi esok” .

berkata Ar-Rabi’ bin Suliman:”Adalah Imam Syafii telah membagi malamnya menjadi tiga bagian: sepertiga untuk menulis, sepertiga untuk sholat dan sepertiga lainnya untuk tidur”.
Pernah seseorang mengajak ‘Amir bin Abd Qais berbincang-bincang yang tidak bermanfaat, maka dia berkata:”silahkan berbual jika kau mampu menahan matahari”.
Berkata Alhasan Bashri:”Akah diperlihatkan kepada anak Adam umurnya yang dial lalui di dunia,maka setiap waktu yang berlalu sia-sia akan mendatangkan penyesalan yang berkepanjangan bagi dirinya.

Berkata Ibnu Mas’ud-semoga Allah meridhoinya:”Aku benar-benar membenci seseorang yang berleha-leha menganggur, tidak kreatif bekerja untuk dunia maupun akhiratnya.
Tatkala Abu Bakar bin ‘Iyash dalam sakaratul maut, maka Saudarinya menangisinya,tetapi beliau menghibur saudarinya sambil menunjuk kearah sudut kamarnya dan berkata:” tak perlu menangis, sesungguhnya aku saudaramu ini telah mengkhatamkan Alquran disudut kamar itu sebanyak delapan belas ribu kali.

berkata Malik bin Dinar:” sesungguhnya malam dan siang adalah perbendaharaan yang berharga, maka lihat apa yang kalian lakukan pada keduanya.
Adalah Imam Nawawi-semoga Allah merahmatinya- pernah selama dua tahun tidak pernah berbaring meletakkan lambungnya di atas bumi, karena itu beliau memiliki banyak hafalan.

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang dapat memanfaatkan waktu dan menjauhkan kita dari kelalaian,amin ya Rabbana.
Batam, 17 sept 2011 bertepatan dengan 18 syawwal 1432 h
Abu Fairuz Ahmad ridwan

Sholat dalam pandangan Salaf

Salah seorang salaf mengatakan, Selama empat puluh tahun, adzan tidak pernah dikumandangkan, melainkan Sa’id bin al-Musayyib telah berada di mesjid sebelumnya. [Tabaqat al Hanabilah 1/141, Hilyat al Awliya 2/163, Sifat as Safwah 2/80]

‘Umar pingsan ketika ia ditikam, dan berdasarkan al-muswar bin makhramah, (bahwa ia berkata) “tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali adzan, jika ia masih hidup”. Mereka mengatakan kepadanya, “Sholat telah usai, hai amirul mukminin!”

Maka ia bangun dan mengatakan,  “Sholatlah, demi Allah! sesungguhnya tidak ada bagian dalam islam bagi siapa saja yang meninggalkan sholat.”  (al-muswar berkata) “Dia menunaikan sholat sedangkan luka yang dideritanya mengucurkan darah.” [Sifat as Safwah 2/131, As Siyar 5/220] Baca pos ini lebih lanjut

أدب الخلاف

أولاً: معنى الخلاف وأنواعه:
1- الخلاف والاختلاف بمعنى واحد يشير إلى عدم الاتفاق على مسألة ما يقول الفيروز أبادي في تعريف الاختلاف: أن يأخذ كل واحد طريقاً غير طريق الآخر في حاله أو فعله. [بصائر ذوي التمييز 2/562]. 

أنواع الخلاف:
>1الخلاف المذموم، وهو الخلاف الذي خالف فيه المشركون والكفار الحق، فخلافهم له مذموم، وخلافنا لهم ممدوح، ومنه قول الله: {هَـذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُواْ فِى رَبّهِمْ} [الحج:19]. وهذا الخلاف منشؤه الهوى والتقليد الأعمى للموروثات الفاسدة خلاف غير السائغ، وهو الخلاف الذي يكون بين المنتسبين للإسلام في قطعيات العقيدة والفقه (الأصول)، وهو فرع من الخلاف المذموم، لكنه يكون بين المسلمين. ومنه خلاف الخوارج والرافضة والمعتزلة والقرآنيين، وقد يصل في بعض صوره إلى الكفر.
والمخالفون فيه خالفوا جمهور المسلمين في أصول المسائل التي يقوم عليها المعتقد والأحكام، فأصولهم فاسدة، ومن ذلك تقديم العقل على النقل، أو القول بعصمة الأولياء أو أئمة أهل البيت، أو ترك الاحتجاج بالسنة.
Baca pos ini lebih lanjut

Bahaya Syahwat Tersembunyi

Syaikhul Islam berkata,”Kesyirikan mendominasi jiwa manusia, sebagaimana disebutkan dalam hadits:وَهُوَ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ

“Kesyirikan pada umat ini lebih samar daripada rayapan semut”, dan dalam hadits yang lain “Abu Bakar berkata,يَا رَسُولَ اللَّهِ . كَيْفَ نَنْجُو مِنْهُ وَهُوَ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ ؟”Wahai Rasulullah, bagaimana kita bisa selamat dari kesyirikan sementara ia lebih samar dari rayapan semut?”.Maka Nabi –sallallahu ‘alaihi wa sallama-  berkata kepada Abu Bakar:

أَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَةً إذَا قُلْتَهَا نَجَوْتَ مِنْ دِقِّهِ وَجِلِّهِ ؟ قُلْ : اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah kalimat yang jika engkau mengucapkannya maka engkau akan selamat dari kesyirikan baik yang kecil maupun yang besar?, katakanlah, “Yaa Allah aku berlindung kepada Engkau dari perbuatan syirik kepadamu yang aku mengetahuinya dan aku memohon ampun kepadaMu dari kesyirikan yang tidak aku ketahui”

Umar senantiasa berkata dalam doanya,

اللَّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلِي كُلَّهُ صَالِحًا وَاجْعَلْهُ لِوَجْهِكَ خَالِصًا وَلَا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ فِيهِ شَيْئًا

“Yaa Allah jadikanlah seluruh amalanku ikhlas untuk wajahMu, dan janganlah jadikan sedikitpun amalanku untuk seorangpun”

Sering sekali syahwat khofiyyah (syahwat tersembunyi) mengotori jiwa sehingga merusak perealisasian jiwa terhadap peribadatan dan kecintaan terhadap Allah dan pengikhlasan agama kepada Allah, hal ini sebagaimana disinyalir oleh Syaddad bin Aus –rahimahulloh-, beliau berkata

يَا بَقَايَا الْعَرَبِ إنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الرِّيَاءُ وَالشَّهْوَةُ الْخَفِيَّةُ
“Wahai kaum Arab yang masih tersisa, sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah riyaa’ dan syahwat khofiyyah”

Abu Dawud As-Sajistaani pernah ditanya, “Apakah itu syahwat tersembunyi?”, beliau berkata, حُبُّ الرِّئَاسَةِ “Senang kepemimpinan”.

Dari Ka’ab bin Malik bahwa  Nabi –sallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي زَرِيبَةِ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ

“Kerusakan yang timbul di kandang kambing akibat diepaskannya dua ekor serigala yang dalam keadaan lapar tidaklah lebih parah daripada kerusakan yang timbul terhadap agama seseorang akibat semangatnya untuk mencari harta dan kedudukan” Imam At-Thirmidzi berkata, “Hadits ini hadits hasan shahih”
Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjelaskan bahwasanya kerusakan pada agama seseorang yang semangat untuk mencari harta dan kedukukan tidak kurang dari kerusakan yang ditimbulkan oleh dua ekor serigala yang lapar yang dilepas di kandang kambing. Dan hal ini tentu sudah jelas, karena sesungguhnya agama yang lurus tidak akan termasuki semangat mencari harta dan kedudukan. Baca pos ini lebih lanjut